Langsung ke konten utama

7 April

Alhamdulillah,
Ketemu di 7 April untuk ke 21 kali. Penuh Syukur, Haru, Senyum, Bahagia akhirnya aku ketemu dihari dimana banyak doa-doa dari keluarga dan sahabat terdekat yang aku aamiin-in dalam setiap kata-kata yang mereka ucap. Doa-doa dan harapan-harapan yang baik dari mereka yang terbaik untukku.


Ceritanya bulan kemarin ke spesialis mata karna mata udah suka panas kalo lama-lama main laptop apalagi handphone. Setelah urus semua prosedurnya dan nunggu antrian untuk ketemu ibu dokter (yang ternyata cantik) diperiksalah sama suster pembantu dokter sebelumnya cuma mau mastiin aja keluhan kita apa. Konsul ke dokter + mata diperiksa ternyata masih normal, jadi gak bisa untuk buat kaca mata hahaha padahal awalnya ngarep untuk buat kaca mata. Dokternya ngomong : jadi orang yang berkaca mata itu gak enak loh, usahain untu selalu jaga kesehatan mata, saya kasi vitamin sama tetes mata aja yaa. Selesai konsul ambil vitamin tadi, ngeliat nama terus ngeliat umur hahah ketawa sih (20 thn & 11 Bln) udah umur segini aja sekarang, gak kerasa udah tumbuh sampai sebesar ini seusia sekarang dan artinya bulan depan ulang tahun nih👯


Di semua sosmed notif pemberitahuan ulang tahun nggak ada, yaa ini emang bener hahaha malahan gak sedikit dari mereka yang bingung yaa. Cuma mereka yang udah pernah dijelasin dan ngerti sebenernya lahir ditanggal mana, jadi terbiasa untuk tiap tahunnya memberikan doa-doa yang baik untuk ku aamiin-in. Sebenarnya aku lahir di tanggal 7 April dan Mami aku lahir di 17 April beda 10 hari bukan? Beda ada satunya di mami di aku enggak. Terus waktu pembuatan akte salah jadi tanggal lahir di akte itu tanggal 17 April jadi samaan dong sama ulang tahun mami. Karna bapak bilang udah deh gapapa aktenya salah, salah juga jadi tanggal lahirnya samaan kayak mami. Disatu sisi seneng yaa bisa samaan sama mami, disatu sisi sedih juga 7 April hari kelahiran bakal tergantikan sama 17 April, udah jatuh cinta sama angka 7 dan lahir pun di angka 7 jadi aku harus tau banget sejarah hari lahir ini. Tentunya gak banyak tau kalo aku lahir ditanggal ini, bahkan nggak sedikit dari mereka yang bingung sama kenyataan ini.


Di 21 tahun, aku gak mau berekspestasi terlalu tinggi dan nggak mau berharap yang berlebih karna bakal repot sendiri untuk memperbaiki suasana hati saat apa yang aku harap-in gak terwujud, bukan gak terwujud sih tapi kadang aku kurang sabar menanti dan kadang apa yang aku harap-in digantikan sama yang lebih baik. Umur yang semakin menuju dewasa semoga dibarengi juga sama kedewasaanku dalam menghadapi setiap masalah dan keputusan yang aku ambil. Semoga selalu dalam lindungan Allah dan selalu diberkahi di setiap langkah. Semoga aku makin sayang sama keluarga dan mereka yang ada dihidupku, semakin rajin + semangat untuk bangun pagi pergi kuliah nenimba ilmu dengan keinginan aku dapat menyelesaikan studiku di tahun depan dan dapat wisuda di periode pertama. Semoga selalu memperbaiki diri menuju kearah yang lebih baik dan meninggalkan sesuatu yang nggak baik. Makin lebar langkah untuk berpetualang di alam dan yang pasti dapat izin bos yaa. Selalu diberikan kebahagiaan lahir dan batin tanpa sesuatu yang kurang sekalipun. Aamiin


Aku sudah ada didunia sampai hari ini, bernafas dengan bebas, melakukan hal apa yang ku suka, meraih pendidikan sampai jenjang ini. Sujud syukurku tak lupa untuk Allah swt yang telah meridhoi dan memberiku umur yang panjang.


Untuk Mami,
Makasi atas perjuangan mami melahirkan, membesarkan, menyayangi, mecintai dengan cinta yang senyata-nyatanya dihidup ini, mendidik, memotivasi dan selalu jadi tokoh inspirasi dalam hidup Tutud. Wanita yang tak pernah berhenti untuk mendoakan aku hingga 21 tahun ini. Ridhonya Allah Ridhonya mami. wkwk mami yang suka sensitif banget bilang ucapannya gak dibalas padahal bisa jadi sms doi gak terkirim di telpon ngomel-ngomel ulululu


Untuk Bapak,
Makasi atas cinta, kasih sayang, atas setiap tetes keringat untuk memenuhi apa yang Tutud butuh, jadi sosok inspirasi, jadi teman bahkan jadi lawan debat dalam setiap apa yang kita perselisihkan. Makasi pak, udah membuat anak perempuanmu jatuh cinta tanpa ngerasa bakal dikecewain pada akhirnya. Laki-laki yang tak pernah berhenti mendoakan sampai hari ini dan disetiap langkah kakiku selalu ada ridho Bapak. hahah bapak yang selalu jadikan anaknya sahabat, teman dekat, teman akrab dengan segala kelucuannya kalo di telpon.


Untuk Keluarga, sahabat dan yang lainnya.
Makasi untuk setiap doa yang kalian semogakan, dan harapanku semoga Allah mengabulkan setiap semoga yang kalian ucapkan.



Love you❤



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saya Bukan Aku by Aliciaandf

Perkenalkan ini "saya" bukan "aku" Dengan sakit kronis, sebab terkena tikaman tak kasat mata yang merangkul lalu menusuk . Dengan telinga menuli, mata memejam, dan hati lebam-lebam . Mengapa? Saya yang berdarah, Dia yang kamu rawat dengan cinta. Baiklah.. Tahun-tahun saya dan kamu sudah usang, hancur bahkan. Kamu baik selama itu. Tapi entah kenapa dimata ini pengkhianatan selalu menjijikan. Sengaja puisi ini tertulis "saya" . Karena "aku" terlalu akrab untuk kita yang terlanjur asing.

Aku Ini Siapa

Aku ini siapa? Terlalu dekat tapi tak punya tempat. Tidak asing tapi tak saling ingin. Aku ini siapa? Terlalu menaruh harap sampai lupa kalau kau tak terharap. Aku ini siapa? Yang memintamu lebih baik padahal kau sama sekali tak ingin lebih. Aku ini siapa? Terlalu ingin lebih tapi sayang nggak bisa memiliki. Aku ini siapa? Si keras kepala yang ingin memperjuangkan tapi bertepuk sebelah tangan. Aku ini siapa? Seorang yang selalu memintamu disini tapi kau memilih pergi.

Kenapa Memilih Pasangan yang Seprofesi

Kenapa kebanyakan dari mereka memilih pasangan yang seprofesi? Dulu selalu mikir, Oh kakaknya dokter pantas pasangannya dokter juga. Oh kakaknya anak kesehatan pantas pasangannya anak kesehatan pula. Oh kakaknya polisi pantas pasangannya polisi juga. Oh kakaknya koat pantas pasangannya setara dengan dia juga, atau bahkan lebih tinggi pangkatnya dari dia. Dan banyak lagi yang lainnya. Kisah-kisah seperti itu banyak sekali saya temukan di lingkungan. Tanpa pernah mencari tau kenapa harus seperti itu; kenapa mesti begitu. Selama ini hanya menerka-nerka tanpa pernah tau kenapa bisa seperti itu. Jodoh emang rahasia Tuhan yang menjadi ketetapan di kehidupan kita. Dan tidak sedikit dari kami yang melihat, pasti memberi kesimpulan, iyalah dia dokter pantas cari suaminya dokter juga (dan profesi yang lainnya). Kita hanya melihat dari segi profesi yang ia jalani. Tanpa pernah mikir sedikit pun bagaimana menjalani profesinya sehingga ia memilih pasangan yang seprofesi. Bertugas menjalank...