Langsung ke konten utama

Yang disemogakan dan tidak ingin menjadi kenyataan

Sikapmu baik kesemua orang menjadi nilai lebih di dirimu. Kau selalu tersenyum dan beberapa kali tertawa. Raut sedih bahkan jarang terlihat diwajahmu. Ceria dalam menjalani hari-hari itu menjadi ciri khasmu. Aku tak tau betul itu sinkron tidak dengan hatimu. Tuhan pernah mendengar apa yang ku semogakan dahulu dan sekarang aku tidak ingin itu menjadi kenyataan. Kenapa? Karena banyak sekali hal-hal kecil yang membuatku sadar dan bisa menyimpulkan, yang kucari kebahagiaan bukan kesedihan.

Kau boleh bahagia dengan apa yang kau miliki. Karena sudah seharusnya kita  selalu bersyukur atas apa yang kita punya. Tak perlu berbesar kepala, karena tidak semuanya dapat kau raih dengan mudah. Tak perlu menjadi egois untuk mementingkan dirimu dan mengorbankan perasaan orang disekitarmu. Sini aku kasih tau, hidup ini tak selalu sesuai dengan apa yang kau mau. Jangan berharap semua bisa berjalan atas perintahmu, jika mengambil keputusan untuk dirimu sendiri kau tak mampu.

Benar, orang bilang umur tidak menjamin seseorang bisa berpikir dewasa. Yang sering terdengar "Udah tua tapi tidak bisa dituakan". Jangan mengatakan itu sifat bawaan lahir, sekeras apapun kau selama kau berkeinginan dan ada usaha untuk memperbaiki semua bisa berubah. Atau sebaliknya, keinginan tanpa usaha itu sia-sia namanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saya Bukan Aku by Aliciaandf

Perkenalkan ini "saya" bukan "aku" Dengan sakit kronis, sebab terkena tikaman tak kasat mata yang merangkul lalu menusuk . Dengan telinga menuli, mata memejam, dan hati lebam-lebam . Mengapa? Saya yang berdarah, Dia yang kamu rawat dengan cinta. Baiklah.. Tahun-tahun saya dan kamu sudah usang, hancur bahkan. Kamu baik selama itu. Tapi entah kenapa dimata ini pengkhianatan selalu menjijikan. Sengaja puisi ini tertulis "saya" . Karena "aku" terlalu akrab untuk kita yang terlanjur asing.

Aku Ini Siapa

Aku ini siapa? Terlalu dekat tapi tak punya tempat. Tidak asing tapi tak saling ingin. Aku ini siapa? Terlalu menaruh harap sampai lupa kalau kau tak terharap. Aku ini siapa? Yang memintamu lebih baik padahal kau sama sekali tak ingin lebih. Aku ini siapa? Terlalu ingin lebih tapi sayang nggak bisa memiliki. Aku ini siapa? Si keras kepala yang ingin memperjuangkan tapi bertepuk sebelah tangan. Aku ini siapa? Seorang yang selalu memintamu disini tapi kau memilih pergi.

Kenapa Memilih Pasangan yang Seprofesi

Kenapa kebanyakan dari mereka memilih pasangan yang seprofesi? Dulu selalu mikir, Oh kakaknya dokter pantas pasangannya dokter juga. Oh kakaknya anak kesehatan pantas pasangannya anak kesehatan pula. Oh kakaknya polisi pantas pasangannya polisi juga. Oh kakaknya koat pantas pasangannya setara dengan dia juga, atau bahkan lebih tinggi pangkatnya dari dia. Dan banyak lagi yang lainnya. Kisah-kisah seperti itu banyak sekali saya temukan di lingkungan. Tanpa pernah mencari tau kenapa harus seperti itu; kenapa mesti begitu. Selama ini hanya menerka-nerka tanpa pernah tau kenapa bisa seperti itu. Jodoh emang rahasia Tuhan yang menjadi ketetapan di kehidupan kita. Dan tidak sedikit dari kami yang melihat, pasti memberi kesimpulan, iyalah dia dokter pantas cari suaminya dokter juga (dan profesi yang lainnya). Kita hanya melihat dari segi profesi yang ia jalani. Tanpa pernah mikir sedikit pun bagaimana menjalani profesinya sehingga ia memilih pasangan yang seprofesi. Bertugas menjalank...