Langsung ke konten utama

Memberi Yang Suka Disalah Arti

Tolong dan Menolong.


Memberi dan Menerima.


Sehari-harinya kita selalu membutuhkan orang lain bukan kita tidak mandiri atau tidak bisa melakukan hal apapun sendiri tapi karna kita butuh orang lain.



Hal yang biasa kalau kita meminta tolong dalam aktifitas sehari-hari. Meminta tolong untuk sesuatu yang nggak bisa kita lakukan. Atau meminta tolong agar pekerjaan kita lebih ringan.




Terkadang orang yang ringan tangan; mudah untuk menolong seseorang; sering di salah artikan. Seakan rasa terima kasih yang terucap setelah ditolong cuma kata basa-basi tanpa bisa dihargai. Dianggap bodoh karna menolong ringan sekali. Atau di anggap gampang bawa perasaan karna kata menolong yang disalah artikan.




Bahwa hidup itu tidak sendiri bukan pula berkelompok. Jangan pernah gengsi untuk meminta pertolongan; atau jangan pernah malas memberi pertolongan.




Hidup itu perihal;Memberi atau Menerima.



Memberi itu nggak melulu soal materi. Tapi banyak hal lain yang bisa kita lakukan. Memberi bisa juga diartikan seperti sedekah. Kalau rezeki (dalam bentuk uang atau harta) kita tak cukup untuk diberikan kepada orang lain, senyuman itu sedekah termudah dan tergampang yang bisa kita beri. Kita juga tak melulu bisa memberi terkadang kita malah menerima. Menerima dalam banyak hal; senyuman; pertolongan; hadiah; nasihat; ilmu; dan banyak yang lainnya. Karna sudah ketentuannya kalo nggak memberi ya kita akan menerima.




Jangan jadi sombong karna sudah menolong; dan jangan jadi songong karna sudah ditolong.



Tetaplah jadi yang baik, walau mereka pikir kamu gampang dibodohi. Tetaplah jadi yang bermanfaat, walau mereka pikir kamu gampang dimanfaati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saya Bukan Aku by Aliciaandf

Perkenalkan ini "saya" bukan "aku" Dengan sakit kronis, sebab terkena tikaman tak kasat mata yang merangkul lalu menusuk . Dengan telinga menuli, mata memejam, dan hati lebam-lebam . Mengapa? Saya yang berdarah, Dia yang kamu rawat dengan cinta. Baiklah.. Tahun-tahun saya dan kamu sudah usang, hancur bahkan. Kamu baik selama itu. Tapi entah kenapa dimata ini pengkhianatan selalu menjijikan. Sengaja puisi ini tertulis "saya" . Karena "aku" terlalu akrab untuk kita yang terlanjur asing.

Aku Ini Siapa

Aku ini siapa? Terlalu dekat tapi tak punya tempat. Tidak asing tapi tak saling ingin. Aku ini siapa? Terlalu menaruh harap sampai lupa kalau kau tak terharap. Aku ini siapa? Yang memintamu lebih baik padahal kau sama sekali tak ingin lebih. Aku ini siapa? Terlalu ingin lebih tapi sayang nggak bisa memiliki. Aku ini siapa? Si keras kepala yang ingin memperjuangkan tapi bertepuk sebelah tangan. Aku ini siapa? Seorang yang selalu memintamu disini tapi kau memilih pergi.

Kenapa Memilih Pasangan yang Seprofesi

Kenapa kebanyakan dari mereka memilih pasangan yang seprofesi? Dulu selalu mikir, Oh kakaknya dokter pantas pasangannya dokter juga. Oh kakaknya anak kesehatan pantas pasangannya anak kesehatan pula. Oh kakaknya polisi pantas pasangannya polisi juga. Oh kakaknya koat pantas pasangannya setara dengan dia juga, atau bahkan lebih tinggi pangkatnya dari dia. Dan banyak lagi yang lainnya. Kisah-kisah seperti itu banyak sekali saya temukan di lingkungan. Tanpa pernah mencari tau kenapa harus seperti itu; kenapa mesti begitu. Selama ini hanya menerka-nerka tanpa pernah tau kenapa bisa seperti itu. Jodoh emang rahasia Tuhan yang menjadi ketetapan di kehidupan kita. Dan tidak sedikit dari kami yang melihat, pasti memberi kesimpulan, iyalah dia dokter pantas cari suaminya dokter juga (dan profesi yang lainnya). Kita hanya melihat dari segi profesi yang ia jalani. Tanpa pernah mikir sedikit pun bagaimana menjalani profesinya sehingga ia memilih pasangan yang seprofesi. Bertugas menjalank...