Langsung ke konten utama

Menuju baik

Untuk hati yang tersakiti karna kepergian.

Menangislah jika kamu ingin menangis,
mungkin menangis bisa jadi cara kamu untuk menikmati luka yang paling manis.

Nggak semua yang datang itu untuk menetap,
dan menjadi yang orang yang tepat.

Terkadang kamu juga menemukan seseorang yang datang dengan lantang untuk mengutarakan perasaan sayang dan setelah kamu nyaman dan ngerasa sejalan dia pergi dengan alasan yang nggak pernah bisa untuk diterima oleh hati.

Sakit, memang. Pedih jangan ditanya lagi.

Tapi, percayalah sakit ini yang akan membentukmu untuk tumbuh semakin kuat.

Karna apa yang terjadi sudah menjadi takdir yang telah ditetapkan oleh-Nya. Sekuat apapun kamu tertahan tetap Tuhan yang akan menentukan.

Sekarang, jalanilah hari dengan semestinya yang kamu jalani, patah hati ini mengantarkanmu untuk menuju baik. Karna segala yang baik akan mendatangkan kebaikan pula.

Untukmu,


yang sedang terluka.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saya Bukan Aku by Aliciaandf

Perkenalkan ini "saya" bukan "aku" Dengan sakit kronis, sebab terkena tikaman tak kasat mata yang merangkul lalu menusuk . Dengan telinga menuli, mata memejam, dan hati lebam-lebam . Mengapa? Saya yang berdarah, Dia yang kamu rawat dengan cinta. Baiklah.. Tahun-tahun saya dan kamu sudah usang, hancur bahkan. Kamu baik selama itu. Tapi entah kenapa dimata ini pengkhianatan selalu menjijikan. Sengaja puisi ini tertulis "saya" . Karena "aku" terlalu akrab untuk kita yang terlanjur asing.

Aku Ini Siapa

Aku ini siapa? Terlalu dekat tapi tak punya tempat. Tidak asing tapi tak saling ingin. Aku ini siapa? Terlalu menaruh harap sampai lupa kalau kau tak terharap. Aku ini siapa? Yang memintamu lebih baik padahal kau sama sekali tak ingin lebih. Aku ini siapa? Terlalu ingin lebih tapi sayang nggak bisa memiliki. Aku ini siapa? Si keras kepala yang ingin memperjuangkan tapi bertepuk sebelah tangan. Aku ini siapa? Seorang yang selalu memintamu disini tapi kau memilih pergi.

Kenapa Memilih Pasangan yang Seprofesi

Kenapa kebanyakan dari mereka memilih pasangan yang seprofesi? Dulu selalu mikir, Oh kakaknya dokter pantas pasangannya dokter juga. Oh kakaknya anak kesehatan pantas pasangannya anak kesehatan pula. Oh kakaknya polisi pantas pasangannya polisi juga. Oh kakaknya koat pantas pasangannya setara dengan dia juga, atau bahkan lebih tinggi pangkatnya dari dia. Dan banyak lagi yang lainnya. Kisah-kisah seperti itu banyak sekali saya temukan di lingkungan. Tanpa pernah mencari tau kenapa harus seperti itu; kenapa mesti begitu. Selama ini hanya menerka-nerka tanpa pernah tau kenapa bisa seperti itu. Jodoh emang rahasia Tuhan yang menjadi ketetapan di kehidupan kita. Dan tidak sedikit dari kami yang melihat, pasti memberi kesimpulan, iyalah dia dokter pantas cari suaminya dokter juga (dan profesi yang lainnya). Kita hanya melihat dari segi profesi yang ia jalani. Tanpa pernah mikir sedikit pun bagaimana menjalani profesinya sehingga ia memilih pasangan yang seprofesi. Bertugas menjalank...