Yang difotoin silau dan yang motoin punggungnya panas wkwkwkw
Eh.. ngomong-ngomong kamu pasti punya temen yang resek masih mau foto dan mikir mau mandi atau enggak, eh udah di tarik masuk ke dalam kolam aja hahahah aku dong punya:))
Tau air panas simolap dari SMP dan udah kesini beberapa kali sebelumnya. Pas kuliah emang nggak pernah kesini sama sekali. Dulu kesini suka tracking ke gua + liat air terjun yang tersusun rapi (ada beberapa air terjun disini tapi tidak tinggi, kalau mau tinggi ya air terjun Saringgana dong hahahaha). Jumat kemarin kesini sama temen-temen SMP sempat bakar sosis, duduk-duduk ditempat makan yang dikelola sama pemuda setempat sampai akhirnya kita mandi di kolam air panas simolap. Drama dari perjalanan ini, ada 3 orang yang nggak mau mandi + nggak mau boncengin pulang karna takut basah dan bakal bau belerang bajunya (alasannya baju baru, oke baik:)). Tau-tau di perjalanan pulang hujan deras hahahaha gagal mandi eh malah mandi hujan. Nyesel nggak tuh.
Simolap beberapa waktu yang lalu menghilang dari pengunjung yang datang sampai akhirnya dibangun dan dikelola lebih baik oleh pemuda setempat. Dulunya mandi simolap cuma di bawah pancuran dari bambu yang mengalir ke sungai. Jadi berasa mandi dua rasa air, panas dan dingin. Sekarang simolap sudah punya satu kolam berbentuk lingkaran tapi tidak penuh seperti lingkaran, karena ditengahnya ada pohon jadi bagian yang tidak dibuat kolam dibiarkan untuk menjadi jalan menuju ketengah tujuannya iya pohon. Mandi di kolam ini jadi sejuk karna ada pohon dibagian tengahnya. Sayangnya dari tempat ini kalau menurutku, air kolam bener-bener langsung dari mata airnya. Sehingga ketika kita mandi dibagian pipa dari mata air panasnya berasa banget. Air panas dikolamnya berasa netral tidak panas kali dan tidak dingin kali, kalau kita berada dibagian tengah dan pinggir sebelah kiri kolam ketempat pembuangan air. Setelah mandi di kolam, beberapa pengunjung mandi di sungai untuk membersihkan diri dari bau belerang. Atau kalau mau mandi di sungai tanpa mandi di kolam juga bisa. Terserah kamu maunya mandi dimana.
Sebagai penduduk Kabupaten Langkat Hulu, saya merasa beruntung daerah saya mempunyai surga tersembunyi seperti ini. Kalau mau mandi air panas tidak mesti jauh-jauh lagi ke si debu-debu. Cukup perjalanan 1 jam lebih dari rumahku. Jalannya menuju kesananya bagaimana? Jalan menuju kesana perjalanan bebatuan, ada sedikit beberapa daerah yang di semen untuk memudahkan kita melewatinya. Tidak tau jalan dan takut kesasar? Jangan takut, dibeberapa titik ada petunjuk arah menuju simolap, kita tinggal ikuti petunjuk aja. Kalau ragu, bisa tanya-tanya ke penduduk sekitar atau orang yang berselisih jalan sama kita.
Next, kalau aku kembali lagi ketempat ini aku akan review perjalanan menuju Gua dan Air Terjun Bertingkat.
Komentar
Posting Komentar